Padahal dia hanya duduk terdiam
Tak bergerak
Tak berkutik
Apalagi bergoyah
Cobalah kau lihat
Raut wajahnya
Kegundahan hatinya
Sangat jelas diukir dalam wajahnya
Ada apa dengannya?
Aku yang hanya terdiam dan membisu
Tiba-tiba saja dihujat dan diperkosa oleh gerak wajahnya
Aku terkapar seperti tentara yang tertembak di medan perang
Bersimbahlah darah di mata ini olehnya
Semakin lama, semakin menjadi
Dia semakin membuatku hilang seperti ditelan bumi
Sifat batunya membuat aku benar-benar menjauh
Dan prasangka busuk ini selalu mengikutimu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar