Rabu, 05 Oktober 2011

Masalah Sosial di Sekitar Kita

KORUPSI

      Jika kita mendengar kata KORUPSI pasti pikiran kita semua tertuju pada seorang anggota DPR dari partai Demokrat yang baru-baru ini ditangkap karena kasus korupsi. Begitu tercelanya tindakan beliau dan sangat tidak patut di contoh generasi muda Indonesia yang lainnya.

Sebenarnya siapa yang patut disalahkan atas masalah korupsi ini? Sudah tegaskah hukum kita menangani Korupsi?
     
    Korupsi merupakan perilaku para pejabat publik baik politikus maupun pegawai negeri yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri dengan cara menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka.
     
    Ada beberapa jenis tindak pidana korupsi yaitu: penyuapan, penggelapan dalam jabatan, pemerasan dalam jabatan dan menerima gratifikasi. Banyak sekali penyebab korupsi makin luas merajalela, diantaranya adalah lemahnya hukum di negara kita. Sehingga para koruptor tidak merasa takut untuk melakukan korupsi sampai miliyaran rupiah. Korupsi sangat menghambat pembangunan ekonomi di negara kita. Dana-dana yang digunakan untuk mengatasi ekonomi di Indonesia sudah habis digunakan oleh para koruptor ini.

Kemana kah uang yang seharusnya menjadi hak untuk rakyatnya? Kenapa setiap tahunnya korupsi meningkat? Apa upaya pemerintah dalam masalah korupsi ini?

    Memang tidak mudah untuk mengatasi Korupsi ini. Semuanya harus dimulai dari kesadaran diri kita masing-masing. Dari kecil kita harus membiasakan diri  untuk berkata jujur terhadap sesuatu hal, agar saat dewasa kita tidak terjerat dalam Eksotika Korupsi ini.
   Menurut saya solusi dari awal adalah hukuman di Indonesia harus lebih ditegaskan lagi apabila ada pemimpin atau rakyat kita yang melakukan korupsi. Jangan menganggap remeh tentang hal korupsi. Sanksi yang ditunjukkan kepada para koruptor harus seimbang dengan apa yang mereka ambil dari rakyat dan negara. Semoga saja Indonesia bisa mengatasi masalah korupsi di negara ini. Para pejabat koruptor pun jadi merasa jera atas perbuatan tercela yang dilakukannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rabu, 05 Oktober 2011

Masalah Sosial di Sekitar Kita

KORUPSI

      Jika kita mendengar kata KORUPSI pasti pikiran kita semua tertuju pada seorang anggota DPR dari partai Demokrat yang baru-baru ini ditangkap karena kasus korupsi. Begitu tercelanya tindakan beliau dan sangat tidak patut di contoh generasi muda Indonesia yang lainnya.

Sebenarnya siapa yang patut disalahkan atas masalah korupsi ini? Sudah tegaskah hukum kita menangani Korupsi?
     
    Korupsi merupakan perilaku para pejabat publik baik politikus maupun pegawai negeri yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri dengan cara menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka.
     
    Ada beberapa jenis tindak pidana korupsi yaitu: penyuapan, penggelapan dalam jabatan, pemerasan dalam jabatan dan menerima gratifikasi. Banyak sekali penyebab korupsi makin luas merajalela, diantaranya adalah lemahnya hukum di negara kita. Sehingga para koruptor tidak merasa takut untuk melakukan korupsi sampai miliyaran rupiah. Korupsi sangat menghambat pembangunan ekonomi di negara kita. Dana-dana yang digunakan untuk mengatasi ekonomi di Indonesia sudah habis digunakan oleh para koruptor ini.

Kemana kah uang yang seharusnya menjadi hak untuk rakyatnya? Kenapa setiap tahunnya korupsi meningkat? Apa upaya pemerintah dalam masalah korupsi ini?

    Memang tidak mudah untuk mengatasi Korupsi ini. Semuanya harus dimulai dari kesadaran diri kita masing-masing. Dari kecil kita harus membiasakan diri  untuk berkata jujur terhadap sesuatu hal, agar saat dewasa kita tidak terjerat dalam Eksotika Korupsi ini.
   Menurut saya solusi dari awal adalah hukuman di Indonesia harus lebih ditegaskan lagi apabila ada pemimpin atau rakyat kita yang melakukan korupsi. Jangan menganggap remeh tentang hal korupsi. Sanksi yang ditunjukkan kepada para koruptor harus seimbang dengan apa yang mereka ambil dari rakyat dan negara. Semoga saja Indonesia bisa mengatasi masalah korupsi di negara ini. Para pejabat koruptor pun jadi merasa jera atas perbuatan tercela yang dilakukannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar