Saat menginjak bangku Sekolah Dasar, ku mulai mengenalnya. Rupanya dia adalah anak dari tetangga ku yang berada di belakang rumah. Anak itu bernama Adinda. Dia adalah teman dekatku dan sekarang menjadi sahabat. Kemana-mana kita selalu bersama. Menggunakan baju yang berwarna serupa. Setiap pulang sekolah kita sering bermain di belakang rumah. Biasanya kita bermain masak-masakan. Rupanya masakan yang kita buat lumayan enak untuk dimakan bersama.
Seiring dengan berjalannya waktu, kita pun sudah menginjak bangku Sekolah Menengah Pertama. Kita begitu merasa senang naik tingkat. Tiga tahun bersekolah menengah pertama, ternyata begitu cepat waktu berlalu. Saat masa-masa Sekolah Menengah Pertama, kita sudah mengalami masa pubertas. Dimana kita mengenal tentang cowok lebih jauh. Kita mulai saling sibuk dengan cowok pertama. Sungguh lucu mengingat itu. Kita tidak lagi mengisi hari kosong itu dengan bermain boneka-bonekaan atau masak-masakan tetapi kita sudah mulai curhat tentang pacar kita masing-masing.
Sampai saat kita sudah akhir semester kelas tiga,kita mengenal cowok dari luar daerah yaitu daerah bandung. Dua cowok begitu tampan di foto, karena kita masih polos jadi begitu terpananya kita pada paras foto tersebut.
Lama-lama kita berpacaran dengan dua cowok itu, awalnya kita begitu senang. Tetapi lama-lama kita saling iri dan sangat cemburuan. Ntah faktor apa yang menyebabkan itu semua. Aku sempat berfikir "Apakah semua ini gara cowok hubungan persahabatan kita menjadi seperti ini?"
Hubungan persahabatan kita menjadi sangat renggang. Lama-lama semakin rengang dan bubar lah kita. Persahabatan dari Sekolah Dasar yang sudah kita bangun kini bubar begitu saja. Entah mungkin keegoisan kita dan rasa tidak percaya terhadap sahabat yang membuat kita menjadi bubar seperti ini.
Sungguh sangat menyesal, aku ingin persahabatan seperti dulu. Tetapi entahlah dengan Adinda.......
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Selasa, 14 Desember 2010
"Kenangan kecil"
Saat menginjak bangku Sekolah Dasar, ku mulai mengenalnya. Rupanya dia adalah anak dari tetangga ku yang berada di belakang rumah. Anak itu bernama Adinda. Dia adalah teman dekatku dan sekarang menjadi sahabat. Kemana-mana kita selalu bersama. Menggunakan baju yang berwarna serupa. Setiap pulang sekolah kita sering bermain di belakang rumah. Biasanya kita bermain masak-masakan. Rupanya masakan yang kita buat lumayan enak untuk dimakan bersama.
Seiring dengan berjalannya waktu, kita pun sudah menginjak bangku Sekolah Menengah Pertama. Kita begitu merasa senang naik tingkat. Tiga tahun bersekolah menengah pertama, ternyata begitu cepat waktu berlalu. Saat masa-masa Sekolah Menengah Pertama, kita sudah mengalami masa pubertas. Dimana kita mengenal tentang cowok lebih jauh. Kita mulai saling sibuk dengan cowok pertama. Sungguh lucu mengingat itu. Kita tidak lagi mengisi hari kosong itu dengan bermain boneka-bonekaan atau masak-masakan tetapi kita sudah mulai curhat tentang pacar kita masing-masing.
Sampai saat kita sudah akhir semester kelas tiga,kita mengenal cowok dari luar daerah yaitu daerah bandung. Dua cowok begitu tampan di foto, karena kita masih polos jadi begitu terpananya kita pada paras foto tersebut.
Lama-lama kita berpacaran dengan dua cowok itu, awalnya kita begitu senang. Tetapi lama-lama kita saling iri dan sangat cemburuan. Ntah faktor apa yang menyebabkan itu semua. Aku sempat berfikir "Apakah semua ini gara cowok hubungan persahabatan kita menjadi seperti ini?"
Hubungan persahabatan kita menjadi sangat renggang. Lama-lama semakin rengang dan bubar lah kita. Persahabatan dari Sekolah Dasar yang sudah kita bangun kini bubar begitu saja. Entah mungkin keegoisan kita dan rasa tidak percaya terhadap sahabat yang membuat kita menjadi bubar seperti ini.
Sungguh sangat menyesal, aku ingin persahabatan seperti dulu. Tetapi entahlah dengan Adinda.......
Seiring dengan berjalannya waktu, kita pun sudah menginjak bangku Sekolah Menengah Pertama. Kita begitu merasa senang naik tingkat. Tiga tahun bersekolah menengah pertama, ternyata begitu cepat waktu berlalu. Saat masa-masa Sekolah Menengah Pertama, kita sudah mengalami masa pubertas. Dimana kita mengenal tentang cowok lebih jauh. Kita mulai saling sibuk dengan cowok pertama. Sungguh lucu mengingat itu. Kita tidak lagi mengisi hari kosong itu dengan bermain boneka-bonekaan atau masak-masakan tetapi kita sudah mulai curhat tentang pacar kita masing-masing.
Sampai saat kita sudah akhir semester kelas tiga,kita mengenal cowok dari luar daerah yaitu daerah bandung. Dua cowok begitu tampan di foto, karena kita masih polos jadi begitu terpananya kita pada paras foto tersebut.
Lama-lama kita berpacaran dengan dua cowok itu, awalnya kita begitu senang. Tetapi lama-lama kita saling iri dan sangat cemburuan. Ntah faktor apa yang menyebabkan itu semua. Aku sempat berfikir "Apakah semua ini gara cowok hubungan persahabatan kita menjadi seperti ini?"
Hubungan persahabatan kita menjadi sangat renggang. Lama-lama semakin rengang dan bubar lah kita. Persahabatan dari Sekolah Dasar yang sudah kita bangun kini bubar begitu saja. Entah mungkin keegoisan kita dan rasa tidak percaya terhadap sahabat yang membuat kita menjadi bubar seperti ini.
Sungguh sangat menyesal, aku ingin persahabatan seperti dulu. Tetapi entahlah dengan Adinda.......
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar